Google Translate ~pilih bahasa yg Loe bisa~

[ Get Google Translate Source Code ]

Recent Posts

Recent Comments

Diberdayakan oleh Blogger.

MALAM SERIBU BULAN

irfan295_ | 06.54 | 0 komentar
18 Agustus 2010 10:14

Sungguh telah aku tutrunkan dia (Al Qur'an) dalam Lailatul Qodar. Tahukah kamu apa ituLailatul Qodar. Lailatul Qodar itu lebih menjadi pilihan ketimbang seribubulan. Para malaikat dan (Jibril yang menjadiRuh), turun di malam itu atas izin Tuhan mereka (mengurai) segala (belitan)urusan. Mereka menyapa "salam" (selamat bagi semua, hamba Allah yangteguh). Malam seribu bulan itu (menebarkan berkahnya) samapai fajarmenyingsingkan pijar.



Ketika datang Lailatul Qodar, Nabi sedangsujud. Bersamaan dengan datangnya, hujan turun dengan derasnya. Air hujan yangpealn-pelan menggenangi tempat sujud Nabi, yang dengan lembut menyapa kulitmuka beliau, sama sekali tak mengurangi keasyikan beliau menikmati prosesimalaikat yang dipimpin Jibril turun membelai dan menebar al qadar di muka bumi.Nabi yang tenggelam dalam keasyikannya.



Keasyikan berbeda yang tak ada seorang perawipun mengisahkannya secara imajiner, dilukiskan seorang ulama sebagai yang tiadataranya. Terbukti dengan sujud Nabi yang sangat panjang, sangat lama dan tidakmempedulikan bagian gemercik air hujan yang makin lama membahasi pipi-muliaNabi. Beliau sama sekali tidak bergeming. Tenggelam dalam keasyikan mendalammengikuti prosesi malaikat dalam tabuh merdu segala merdu. Dlaam kidiungkeselamatan membuluh perindu, yang didedangkan tak henti sampai fajar menyapasemesta. Malaikat pun menorehkan keindahan di mana-mana. Di hati pemburuLaialtul Qodar. Di hati kita. Wao! Betapa!



Kita telah melakukan ancang-ancang sejak awalRamadhan dan nafsu selama sua puluh hari penuh telah kita latih menyabari amalyang paling membosankan sekalipun. Kita lakukan amal yang di luar Ramadhantidak pernah kita kerjakan. Tarawih, tadarrus, dan sedekah.

Kitatelah melatih hati dan nafsu kita untuk memiliki ketahanan dan daya tahan kuatdemi pahala yang terhitung kelipatannya. Di antara kita bahkan ada yang sudahmemulai iktikaf sejak tanggal sebelas, lalu meneruskannya dengan lebih intenshingga Ramadhan berakhir. I'tikaf adalah adalah bagian dari ibadah yang palingringan. Hanya thenguk-thenguk, duduk diam di masjid, tanpa bacaan, tanpamenggerakkan anggota badan, bahkan terkantuk-kantuk, namun punya nilai danberpahala.

Nabi menganjurkan kepada kita menanggukdatangnya Lailatul Qodar dengan ber i'tikaf itu, dengan ibadah paling ringanitu. Agar semua kita bisa melaksanakan dan memperoleh keunggulan malam seribubulan yang dahsyat itu, yang setiap mukmin pasti mendambakannya itu. Allahmenggambarkan, Lailatul Qodar (seharusnya) menjadi pilihan ketimbang seribubulan. Artinya, dia sangat diikhtiarkan sungguh-sungguh oleh setiap shaim. Danitu tidaklah terlalu berat. Dia berada dalam satu malam pada lima malam (saja) yang dijanjikan pastidatang, yaitu pada malam-malam tanggal 21, 23, 25, 27, dan 29 Ramadhan.



Begitumenurut Nabi. Di antara kita (dari sekian Muslim yang berpuasa) telahmemanjakan nafsu dan keinginan untuk lebih suka bersantai sebelum malam-malamitu menjelang. Tidur dan merenung. Setelah malam-malam itu lewat, kita berbuatsesuka nafsu keinginan kita. Sepanjang tahun. Allah dan Nabi menginginkan agarorang-orang beriman dapat menikmati pemandandan sangat indah, prosesi malaikatyang dipimpin Jibril turun ke bumi dengan gebyar warna-warni indah pelangi yangserasi. Sambil menebar janji pahala tak terhingga kelipatannya, hanya satumalam saja ditangguk oleh shaim yang berlega hati "thaharri berupayabersungguh-sungguh "menemukannya". Sungguh.



Kita semua percaya itu, karena kita mukmin yangberiman pada yang ghaib. Prosesi malaikat Laialatul Qodar itu ghaib dan hanyabisa disaksikan dengan mata hati yang tajam, bening, dan bersih dari"roin" (cemar duniawi yang menyaput nurani karena perbuatan takbermutu yang dilakukan sehari-hari). Selama dua puluh hari kita telah mengelapgemerlap hari kita, membersihkannya dari "roin" sehingga manakalakita berlega hati meneguhkan konsentrasi penuh mencegat iring-iringan prosesimalaikat dan Ruh di malam al-qadar itu, dengan mata hati kita yang telah beningitu, niscaya kita akan dapat menyaksikan keindahan tiada tara itu. Keindahanmalam seribu bulan.

Mudah-mudahandi malam itu kita sempat menggumamkan doa : "Rabbana Inna Ka 'AfuwunKarim, Tuhibbul 'afwa fa'fu anna". "Duh Gusti, Paduka Maha Pengampunlagi Maha Pemurah, Paduka menyukai pengampunan, ampunkan dosa kami. "Kembalikan Gusti, perekat kebangsaan kami, perekat keindonesiaan kami. Amin.



www.riyaadhuljannah.com / riyadi_albatawy@yahoo.co.id

5 WASIAT DARI ALLAH S.W.T. KEPADA RASULULLAH S.A.W

irfan295_ | 06.52 | 0 komentar
26 Agustus 2010 15:09

Dari Nabi S.A.W., "Pada waktu malam saya diisrakkan sampai ke langit, Allah S.W.T telah memberikan lima wasiat, antaranya :



·               Janganlah engkau gantungkan hatimu kepada dunia kerana sesungguhnya Aku tidak menjadikan dunia ini untuk engkau.

·               Jadikan cintamu kepada-Ku sebab tempat kembalimu adalah kepada-Ku.

·               Bersungguh-sungguhlah engkau mencari syurga.

·               Putuskan harapan dari makhluk kerana sesungguhnya mereka itu sedikitpun tidak ada kuasa di tangan mereka.

·               Rajinlah mengerjakan sembahyang tahajjud kerana sesungguhnya pertolongan itu berserta qiamullail.



Ibrahim bin Adham berkata, "Telah datang kepadaku beberapa orang tetamu, dan saya tahu mereka itu adalah wakil guru tariqat. Saya berkata kepada mereka, berikanlah nasihat yang berguna kepada saya, yang akan membuat saya takut kepada Allah S.W.T.

Lalu mereka berkata, "Kami wasiatkan kepada kamu 7 perkara, iaitu :



·               Orang yang banyak bicaranya janganlah kamu harapkan sangat kesedaran hatinya.

·               Orang yang banyak makan janganlah kamu harapkan sangat kata-kata himat darinya.

·               Orang yang banyak bergaul dengan manusia janganlah kamu harapkan sangat kemanisan ibadahnya.

·               Orang yang cinta kepada dunia janganlah kamu harapkan sangat khusnul khatimahnya.

·               Orang yang bodoh janganlah kamu harapkan sangat akan hidup hatinya.

·               Orang yang memilih berkawan dengan orang yang zalim janganlah kamu harapkan sangat kelurusan agamanya.



·               Orang yang mencari keredhaan manusia janganlah harapkan sangat akan keredhaan Allah daripadanya."



TENTANG AZAB KUBUR.!!!

irfan295_ | 06.49 | 0 komentar
01 September 2010 12:41

 Allah Azza wa Jalla berfirman: "Wahai segenap orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa, dan janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan muslim". (QS. Al Imram:102).



Kami bersaksi bahwa tidak ada Illah selain Allah yang Esa, yang tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya.



       Sahabat Nabi, Barra bin Azib RA bertutur: Pada suatu hari, kami turut mengantar jenazah seorang Anshar bersama Rasulullah S.A.W ke kubur. Selesai dikuburkan, Rasulullah S.A.W duduk menghadap kiblat sementara kami duduk di samping beliau dengan tenang. Setelah Rasulullah S.A.W membuat garis-garis di tanah dengan sebatang kayu yang beliau pegang, beliau mengarahkan pandangannya ke langit, kemudian menunduk kebawah. Beliau lakukan itu tiga kali, lantas bertutur dua sampai tiga kali: "Berlindunglah kalian kepada Allah dari azab kubur", ucapnya mengiringi perintahnya itu.



       Dan kami pun menundukkan kepala turut berdoa.



Kemudian beliau berujar: Seorang hamba manakala memasuki pintu kematian, ia didatangi oleh malaikat dari langit dengan wajah yang cerah laksana matahari, membawa kain kafan dan balsam dari surga. Setelah malaikat tersebut duduk setentang pandangannya, maka hadirlah malaikat maut pencabut nyawa duduk di kepalanya, seraya berkata: "Wahai jiwa yang tenang dan baik!, keluarlah menuju magfirah (ampunan) dan keridhaan Allah!". Maka keluarlah ruh itu seperti keluarnya tetesan air dari mulut kendi, lalu malaikat maut tersebut mengambilnya. Dan seluruh malaikat yang ada diantara langit dan bumi serta yang berada di langit menshalatkannya, sedang pintu-pintu langit dibuka, sehingga tak ada satupun dari malaikat penunggu pintu-pintu tersebut melainkan semuanya memohon kepada Allah agar ruh tersebut diangkat oleh Allah dari tangan mereka.



       Setelah ruh tersebut dipegang oleh malaikat maut, para malaikat tersebut serta-merta memegangnya pula untuk mereka masukkan dan membungkusnya dengan kain kafan dari surga tersebut yang berbau harum wangi semerbak.



Itulah dia firman Allah Azza wa Jalla: "... ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami dan mereka itu tidak melalaikan kewajibannya". (QS. Al-An'am:61). Karena itu, keluarlah ia dari dunia dalam keadaan laksana kesturi terwangi yang didapati di muka bumi ini.



Rasulullah S.A.W melanjutkan: Lalu malaikat-malaikat itu naik membawa ruh tersebut. Setiap malaikat yang dijumpainya bertanya: "Siapakah yang memiliki ruh dan jiwa yang baik, dan lagi wangi ini?"



Mereka menjawab: "Si fulan bin fulan". Disebutnya ia dengan namanya yang paling baik dan bagus yang pernah didapatnya dari orang-orang ketika di dunia. Tatkala sampai kelangit dunia dan mereka minta dibukakan pintu, maka ruh tersebut disambut oleh setiap malaikatyang bertugas untuk membawanya ke langit berikutnya. Begitulah hingga sampai ke langit yang ketujuh.



       Lalu Allah Azza wa Jalla berfirman: "Simpanlah kitab (catatan) amal hamba-Ku pada Illiyyin". Setelah kitab catatan amal itu disimpan di Illiyyin, Allah menyuruh malaikat untuk mengembalikan ruh tersebut ke bumi: "AKU telah berjanji kepada mereka, bahwa AKU yang telah menciptakan mereka dari bumi, kepadanya mereka akan AKU kembalikan dan dari bumi itu mereka akan AKU keluarkan sekali lagi". Maka ruh itupun dikembalikan ke jasadnya, bersamaan mayit tersebut berada diliang lahat kubur, hingga ia mendengar suara langkah kaki orang terakhir yang mengantarnya ke kubur saat mereka pulang meninggalkannya. Kemudian datanglah dua malaikat, yang bernama Munkar dan Nakir yang berwajah hitam kebiru-biruan. Dengan suaranya yang menggelegar, keduanya menyuruh duduk lantas bertanya kepadanya: "Siapakah Rabb-mu?".



Sang hamba itu menjawab: "Rabbku adalah Allah" Dua malaikat itu bertanya lagi: "Apa agamamu?"

"Agamaku Islam". Dua malaikat itu bertanya lagi: "Tahukah engkau, lelaki yang telah diutus kepadamu?"

Ia menyahut: "Ia adalah Rasulullah". Dan malaikat bertanya lagi: "Apa amalmu?"

Si Hamba menyahut: "Membaca Kitabullah (Al-Qur'an) mengamalkannya, lalu aku beriman dan mempercayainya". Lalu ia dibentak lagi dengan serangkaian pertanyaan:

"Siapa Tuhanmu?"; Apa agamamu?"; "Siapa Nabimu?". Itulah ujian terakhir yang dialami orang-orang yang beriman.

Yaitu saat Allah Ta'ala berfirman: "Allah meneguhkan iman orang-orang yang beriman dengan ucapan yang mantap, teguh, dan tauhid itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat". (QS. Ibrahim:27)

Sang hamba menjawab: "Tuhanku adalah Allah, agamaku Islam dan Nabiku adalah Muhammad S.A.W".



       Lalu terdengarlah suara dari langit: "Benarlah hamba-Ku. Kalau begitu, berilah ia seprai dan pakaian dari surga, dan bukakan untuknya pintu surga".



Maka datanglah seorang pria yang tampan berkain bagus lagi wangi baunya, dan pria itu berkata: "Bergembiralah engkau dengan berita gembira untukmu. Bergembiralah engkau dengan keridhaan Allah dan surga yang didalamnya terdapat kenikmatan abadi. Inilah dia hari yang dijanjikan itu".

Sang hamba menyahut: "Semoga engkau bergembira dan mendapat kebaikan dari Allah.

Kalau boleh tahu, siapakah engkau? Engkau begitu tampan, datang membawa kebaikan".

Pria tampan itu menjawab: "Aku adalah amal salehmu. Wallahi, aku tidak mengenalmu selain seorang yang suka bergegas untuk menaati Allah dan menjauhi maksiat.



Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan".



       Lalu diperlihatkanlah kepadanya pintu surga dan pintu neraka. "Inilah tempatmu neraka, bila engkau bermaksiat kepada Allah. Namun karena engkau taat, maka Allah mengganti dengan ini surga". Ketika ia melihat dalamnya surga, maka hamba berujar: "Ya Rabbi, segerakanlah kiamat agar aku segera menikmatinya". Dan pria tampan itu akan menjadi pendamping dan penghiburnya di kubur, sedang lubang kuburnya pun menjadi luas sejauh mata memandang dan karena semasa di dunia membaca Al-Quran maka kuburannya menjadi terang bercahaya, seraya diperintahkan padanya untuk tidur dengan tenang sampai Allah membangkitkannya.



       Lalu Rasulullah S.A.W melanjutkan: "Adapun seorang hamba yang kafir, ketika ia akan mati, malaikat turun dari langit dengan muka jelek, hitam, seram menakutkan sambil membawa kain kasar dari bulu yang dipintal yang diambil dari neraka dan amatlah berbau busuk.



Setelah malaikat itu duduk mengelilinginya, hadirlah malaikat maut pencabut nyawa, duduk di kepalanya, seraya berseru:



 "Wahai jiwa yang busuk, keluarlah engkau menuju kemurkaan dan kebencian Allah".



 Maka berpencaranlah ruh tersebut dari jasadnya, kemudian malaikat maut mencabutnya dengan keras seperti menusukkan tusukan besi ke daging sate yang banyak dan berbulu lagi basah hingga patah dan putuslah urat dan ototnya.



       Setiap malaikat yang berada di antara langit dan bumi begitu juga yang ada di langit mengutuknya sementara pintu-pintu langit pun ditutup. Tak ada satupun dari malaikat penunggu pintu itu berkenan membukakan pintu, melainkan memohon kepada Allah agar tidak mengangkat ruh busuk tersebut.



Setelah masing-masing malaikat membawanya, maka mereka memasukkannya ke kain kasar dari bulu yang dipintal dari neraka itu, lalu dikeluarkan darinya dengan baunya yang paling busuk yang dikenal di dunia. Lalu mereka naik membawa ruh tersebut.



       Setiap malaikat yang dilewatinya tidak ada yang bertanya selain: "Ruh siapakah yang buruk dan berbau busuk ini?" Mereka berkata: "Si anu bin anu". Disebutnya ia dengan nama terburuk yang pernah disandangnya didunia. Ketika sampai di langit dunia dan malaikat yang membawanya minta di bukakan pintu, maka malaikat penunggu pintu langit tersebut tidak mau membukakannya.



Lantas Rasulullah S.A.W membaca ayat: "Sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak pula mereka masuk surga hingga unta masuk ke lubang jarum". (QS. Al-A'raf:40)



       Kemudian Allah Azza wa Jalla berseru: "Simpanlah kitab catatan amalnya pada Sijjin di lapis bumi paling bawah". Lalu dikatakan kepada para malaikat: "Kembalikanlah ia ke bumi, sesungguhnya AKU telah berjanji kepada mereka bahwa mereka AKU ciptakan dari tanah, kepadanya mereka AKU kembalikan dan darinya mereka akan AKU bangkitkan (keluarkan) sekali lagi".



       Maka ruh buruk dan busuk itu pun dilemparlah dari langit sampai jatuh ke jasadnya diliang lahat. Sebelum melanjutkan penuturannya, Rasulullah S.A.W membacakan ayat: "Barangsiapa yang musyrik kepada Allah, maka dia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambut oleh burung atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh". (QS. Al-Hajj:31)



 Maka kembalilah ruh tersebut ke jasadnya hingga dapat mendengar suara alas kaki orang-orang yang pulang dari kuburnya setelah mengantarnya. Ketika itulah datang dua malaikat dengan suara bagai halilintar yang menakutkan seraya mendudukkannya: "SiapakahTuhanmu?"



 Ia menyahut: "nnggg. . ngg. . nngg aku tidak tahu". "Apa agamamu?", tanyanya lagi. "Aku. . ng. . aku tidak tahu". "Tahukah engkau siapakah pria yang telah diutus oleh Allah untukmu?". Ia tak dapat menjawab. Dan dengan kasar malaikat tersebut berteriak kepadanya "Muhammad!".



Si mayit kembali menyahut: "Haah. . ngng. . haah aku tidak tahu aku tidak kenal, aku mendengar orang-orang mengatakannya Muhammad. dan sungguh aku tidak mengenalnya" Kedua malaikat itu menggertaknya: "Engkau bodoh dan rupanya engkau tidak pernah membaca Al-Qur'an apalagi mengamalkannya".



       Lalu terdengar seruan dari langit: "Ia telah berdusta. Kalau begitu, berikanlah dia selimut kasar dari neraka dan bukalah untuknya pintu neraka!". Tak lama kemudian, udara panas dan racun dari neraka datang sementara kuburannya disempitkan hingga bumi meremukredamkan tulang belulangnya.



       Lalu datanglah seorang pria berwajah buruk seram mengerikan dengan baunya yang busuk, menyapa: "Bergembiralah engkau dengan berita buruk untukmu! Inilah hari yang telah dijanjikan itu".



Si mayit menimpali: "Semoga engkaupun mendapat berita buruk dari Allah, siapakah engkau? wajahmu begitu jelek". Pria itu menyahut: "Aku adalah amal buruk dan jahatmu. Wallahi, aku tidak mengenalmu selain seorang pelaku maksiat dan seorang yang kafir lagi musyrik sepertimu.



Semoga Allah membalas kejahatanmu". Kemudian dijadikanlah untuknya seorang laki-laki yang buta, tuli dan bisu, memegang gada dari besi yang seandainya dipukulkan pada gunung, pasti gunung itu hancur menjadi abu. Dengan gada tersebut ia dipukul sekali pukulan dan hancur menjadi debu, kemudian dikembalikan lagi oleh Allah seperti semula dan dipukul lagi hingga menjerit sejadi-jadinya sampai didengar oleh semua makhluk/ binatang, kecuali manusia dan jin.



       Setelah itu, dibukalah pintu neraka dan dibentangkan baginya tempat tinggalnya kelak. Ketika itu ia berkata: "Wahai Tuhanku, janganlah Engkau bangkitkan hari kiamat".



Dan pria buruk itu membentak "Diam kau" sambil memukulkan gadanya kepadanya, berulang-ulang sampai hari kiamat, hari kebangkitan bagi seluruh umat.



       Rasulullah S.A.W bersabda: "Jika salah seorang di antara kamu meninggal, maka diperlihatkan kepadanya tempatnya pada pagi dan sore hari. Kalau ia termasuk penghuni surga, maka ia akan menjadi penghuni surga, dan apabila tergolong penghuni neraka, maka iaakan menjadi penghuni neraka. Kepadanya akan dikatakan: 'Inilah tempatmu sampai Allah membangkitkanmu pada hari kiamat". (HR. Bukhari 1379 dan Muslim 2866).



Dan pada hari kiamat, Allah membangkitkan seluruh umatnya dari alam kubur, termasuk semua umatnya yang tak terkuburkan didalam tanah bumi, yang meninggal karena tenggelam dilaut, dimakan oleh binatang buas, yang meninggal dibakar dan abunya di tabur di lautan, sangatlah mudah bagi Allah untuk mengumpulkannya dan menghidupkan kembali umat-Nya.



Allah Azza wa Jalla yang Maha Kuasa, penguasa seluruh jagat raya semesta alam.



Dan Rasulullah berdoa: "Ya Allah, aku berlindung kepada MU dari azab kubur, dari siksa neraka, dari fitnah kehidupan dan kematian serta dari fitnah Dajjal". (HR. Bukhari 1377 dan Muslim 588)



       (Doa ini dibaca beliau seusai membaca tahiyat dalam salat seperti disebutkan dalam sejumlah hadist yang sebagiannya menyebutkan bahwa Nabi S.A.W telah mengajarkan doa ini kepada mereka (sahabatnya) sebagaimana telah mengajarkan surat-surat dalam Al-Qur'an).



       Bila ia seorang mukmin yang taat, maka salatnya akan berada dibelakangnya, puasa ada di samping kanannya, dan zakat di sebelah kirinya, sedang amal-amal salehnya yang terdiri dari sedekah, infak, silaturrahim, berbuat makrufdan ihsan/baik kepada orang lain berada di kakinya. Ketika dia didatangi dari arah kepalanya, maka salatnya bertutur: "Tak ada jalan disini". Lalu didatangilah arah kanannya, namun puasanya berkata: "Tak ada jalan disini".



       Kemudian didatangi dari arah kakinya, maka sedekah, silaturrahim, perbuatan makruf dan ihsan/baik kepada orang lain yang telah dikerjakannya berkata: "Disini tidak ada jalan...".



Maka hanya orang-orang yang beriman dan yang diteguhkan imannya oleh Allah yang dapat menjawab mantap dengan kalimat yang tauhid. Dan janganlah diantara kalian untuk mempersiapkan atau menghafalkan jawabannya didunia, agar dapat menjawab bila ditanyakan oleh malaikat Munkar dan Nakir kelak, karena itu mustahil/sia-sia dan Allah Maha Mengetahui.



       Sahabat Nabi, Khalifah Utsman RA, beliau acapkali berada disisi kubur Rasulullah S.A.W dan menangis hingga jenggotnya basah bersimbah air mata. Ketika beliau ditanya: "Mengapa tuan menangis padahal ketika surga dan neraka disebut-sebut di hadapan tuan, tuan biasa saja?".



       Beliau menjawab, Karena aku mendengar Rasulullah S.A.W bersabda: "Kuburan itu merupakan awal persinggahan sebelum menuju akherat. Barang siapa yang selamat darinya, maka apa yang akan dialami sesudahnya akan lebih ringan. Sebaliknya, barang siapa yang tidak selamat darinya (celaka), maka apa yang akan dialami olehnya setelah itu akan jauh lebih berat"



       Khalifah Utsman RA bertutur, ia ingat akan pesan terakhir Rasullullah S.A.W : "Aku tidak pernah melihat satu pemandangan pun yang lebih mengerikan dan lebih menakutkan daripada kuburan". Dan ingat akan pesan terakhir Rasullullah S.A.W :



"Ingatlah, suatu hari kamu akan menghadap Allah dan harus mempertanggung jawabkan semua amalanmu.



       Karena itu berhati-hatilah jangan menyimpang dari jalan kebenaran setelah kepergianku nanti. Ya, saudara-saudaraku, tidak akan ada Nabi atau Rasul sesudahku dan tidak akan ada agama lain yang lahir. Karenanya simaklah baik-baik ya Saudaraku, dan pahamilah kata-kata yang kusampaikan kepadamu, bahwa aku meninggalkan dua pusaka, Al-Qur'an dan contoh-contohku sebagai As-Sunnah dan bila kalian mengikutinya tidak mungkin akan tersesat selamanya"



       Bila engkau senantiasa ingat, memelihara semua ini, persiapkanlah bekal akheratmu, maka usahakanlah perbanyak amal ibadahmu seperti membaca Al-Quran, shalat, puasa, zakat, shadaqoh, silaturrahim, berbuat makruf dan ihsan sesamanya karena ini semua sebagai penyelamat dirimu sendiri, tidak ada seorangpun kelak yang dapat menolongmu di alam kubur. Jika kau menjadi seorang yang taat dan beriman maka Allah akan melindungimu. Lakukanlah muhasabah (introspeksi) terhadap dirimu sebelum terlambat. Bergegaslah jangan buang-buang waktu, karena hidup didunia hanyalah sebentar, sekejap. Hanya sebagai persinggahan menuju ke akherat. Segala yang engkau miliki dan banggakan di dunia ini, seperti kedudukan jabatan, harta benda kekayaan, orang-orang tercinta tidak akan dipertanyakan di alam kubur, yang akan dipertanyakan dan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah hanyalah amal ibadah mu. Perbaharuilah taubatmu yang tulus, jauhilah maksiat dan larangan Nya, janganlah berat akan dunia fanamu dan janganlah mengabaikan akherat yang abadi.



       Usia itu akhirnya akan habis jua walaupun lama. Dunia ini hanya seperti fatamorangana. Diam sejenak, kemudian pergi dan tak kembali lagi. Bekalilah hari-harimu dengan amal dan ibadahmu. Agar Allah kelak menyongsongmu.



       Semoga Allah Azza wa Jalla mengampuni dosa dan kesalahanmu yang lalu, serta menerima amal salehmu. Aku mohon kepada Allah yang Mahaagung dengan Asma Al-Husna-Nya dan dengan sifat-sifat-Nya yang luhur, mudah-mudahan Dia mengampuniku, mengampuni engkau dan kaum muslimin seluruhnya, menjadikan kubur kita semua sebagai taman surga bercahaya dan menyelamatkan kita dari kedahsyatan paling besar di hari kiamat, hari kebangkitan seluruh umat.



Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu dan Maha patut untuk memperkenankan doa.



www.riyaadhuljannah.com / riyadi_albatawy@yahoo.co.id

Malam Lailatul Qadr... Ketika Bumi Dipenuhi Malaikat

irfan295_ | 06.48 | 0 komentar


Lailatul Qadr pertama kali dijumpai Nabi ketika beliau menerima wahyu untuk pertama kalinya. Hal yang amat menarik adalah Nabi sebelum kedatangan jibril sedang menyendiri, bertafakur dan berkontemplasi. Nabi memikirkan keadaan lingkungan sekitarnya yang mempraktekkan adat jahiliyah. Nabi menyingkir dari suasana yang tak sehat itu sambil merenung dan menghela nafas sejenak dari hiruk pikuk kota Mekkah. Nabi menetap di gua hira' untuk kemudian berkontemplasi guna mensucikan dirinya. Pada saat itulah turun malaikat Jibril alaihis salam.

GAMBARAN HIDUP SESUDAH MATI

irfan295_ | 06.47 | 0 komentar
12 Oktober 2010 16:41

          Sahabat Ma'adz bin Jabal bertanya kepada Rasulullah : " Ya Rasul ...Terangkan kepadaku tentang makna firman Allah : Yaitu hari ketika ditiup sangkakala, lalu kamu datang berkelompok-kelompok .”



Maka menangislah Rasulullah. Cucuran airmatanya membasahi bajunya Engkau telah bertanya sesuatu yang dahsyat. Umatku akan dibangkitkan pada hari kiamat dalam kelompok-kelompok 12 (dua belas) tabiat :



       Kelompok pertama : Dibangkitkan tanpa tangan dan kaki. Seraya terdengar suara dari sisi Tuhan " Mereka adalah orang-orang yang menggangu tetangganya. Maka inilah ganjarannya dan nerakalah tempatnya ."



       Kelompok kedua : Dibangkitkan dalam bentuk babi. Seraya terdengar suara dari sisi Tuhan "Mereka adalah orang-orang yang bermalas-malas melakukan shalat Maka inilah ganjarannya dan nerakalah tempatnya ."



       Kelompok ketiga : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan perut besar menggunung, dipenuhi ular dan kalajengking



Seraya terdengar suara dari sisi Tuhan "Mereka adalah orang-orang yang menahan-nahan zakat Maka inilah ganjarannya dan nerakalah tempatnya."



       Kelompok keempat : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan darah mengalir dari mulut. Seraya terdengar suara dari sisi Tuhan "Mereka adalah orang-orang yang berdusta dalam jual-beli Maka inilah ganjarannya dan nerakalah tempatnya."



       Kelompok kelima : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan berbau busuk. Lebih busuk dari bau bangkai Seraya terdengar suara dari sisi Tuhan "Mereka adalah orang-orang yang melakukan maksiat tersembunyi karena merasa takut dilihat orang tetapi tidak takut dari pengawasan Allah Maka inilah ganjarannya dan nerakalah tempatnya."





       Kelompok keenam : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan terputus lehernya Seraya terdengar suara dari sisi Tuhan



"Mereka adalah orang-orang yang memberi kesaksian palsu Maka inilah ganjarannya dan nerakalah tempatnya."



       Kelompok ketujuh : Dibangkitkan dari kuburnya tanpa memiliki lidah. Dari mulutnya mengalir nanah dan darah. Seraya terdengar suara dari sisi Tuhan " Mereka adalah orang-orang yang menolak memberi kesaksian Maka inilah ganjarannya dan nerakalah tempatnya.



       Kelompok kedelapan : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan tertunduk. Kedua kaki di atas kepala Seraya terdengar suara dari sisi Tuhan " Mereka adalah orang-orang yang gemar melakukan zina dan keburu mati sebelum bertobat Maka inilah ganjarannya dan nerakalah tempatnya."



       Kelompok kesembilan : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan berwajah hitam. Matanya biru perutnya penuh api Seraya terdengar suara dari sisi Tuhan "Mereka adalah orang-orang yang memakan harta, dan merampas hak anak-anak yatim secara zalim Maka inilah ganjarannya dan nerakalah tempatnya."



       Kelompok kesepuluh : Dibangkitkan dari kuburnya Dalam keadaan sakit kusta dan sopak Seraya terdengar suara dari sisi Tuhan "Mereka adalah orang-orang yang mendurhakai kedua orangtua Maka inilah ganjarannya dan nerakalah tempatnya."



       Kelompok kesebelas : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan buta-hati buta-mata. Giginya seperti tanduk kerbau. Bibir dan lidahnya bergelantungan mencapai dada, perut, dan paha. Sedang dari perutnya keluar kotoran. Seraya terdengar suara dari sisi Tuhan "Mereka adalah orang-orang yang gemar meminum khamr Maka inilah ganjarannya dan nerakalah tempatnya."



       Kelompok kedua belas : Dibangkitkan dari kuburnya dengan wajah bercahaya, seperti sinar bulan purnama. Melewati sirath al-Mustaqim. Secepat kilat menyambar angin Seraya terdengar suara dari sisi Tuhan " Mereka adalah orang-orang yang melakukan amal kebajikan. Menjauhi segala kemaksiatan. Rajin memenuhi panggilan shalat, dan mati sesudah bertobat Maka ganjaran mereka adalah: Pengampunan, rahmat, dan ridha, Serta surga dari Allah Ta'ala."



www.riyaadhuljannah.com / riyadi_albatawy@yahoo.co.id

KISAH MALAIKAT JIBRIL DAN MALAIKAT MIKAIL MENANGIS

irfan295_ | 06.46 | 0 komentar


Dalam sebuah kitab karangan Imam al-Ghazali menyebutkan bahawa iblis itu sesungguhnya namanya disebut sebagai al-Abid (ahli ibadah) pada langit yang pertama, pada langit yang keduanya disebut az-Zahid. Pada langit ketiga, namanya disebut al-Arif. Pada langit keempat, namanya adalah al-Wali. Pada langit kelima, namanya disebut at-Taqi. Pada langit keenam namanya disebut al-Kazin. Pada langit ketujuh namanya disebut Azazil manakala dalam Luh Mahfudz, namanya ialah iblis.

BILA SELALU MENGINGAT MATI

irfan295_ | 06.45 | 0 komentar


       Sehalus-halus kehinaan di sisi ALLOH adalah tercerabutnya kedekatan kita dari sisi-Nya. Hal ini biasanya ditandai dengan kualitas ibadah yang jauh dari meningkat, atau bahkan malah menurun. Tidak bertambah bagus ibadahnya, tidak bertambah pula ilmu yang dapat membuatnya takut kepada ALLOH, bahkan justru maksiat pun sudah mulai dilakukan, dan anehnya yang bersangkutan tidak merasa rugi. Inilah tanda-tanda akan tercerabutnya nikmat berdekatan bersama ALLOH Azza wa Jalla.

HIKMAH DIBALIK MELETUSNYA GUNUNG MERAPI JOGJAKARTA "HUKUMAN SEBAGAI TANDA CINTA"

irfan295_ | 06.45 | 1komentar


          "Jika Allah menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya, maka Dia menyegerakan hukuman di dunia. Jika Allah menghendaki keburukan bagi hamba-Nya, maka Dia menahan hukuman kesalahannya sampai disempurnakannya pada hari qiamat." (HR. Imam Ahmad, At-Turmidzi, Al-hakim, Ath-Thabrani, dan Al-Baihaqi). Hadits di atas bersumber dari Abdullah bin Mughaffal. Menurut Al-Haitsami, periwayatan hadits ini shahih.

HABIB MUNZIR ALMUSAWA PUNYA CERITA TERSENDIRI TENTANG DIRI BELIAU

irfan295_ | 06.38 | 1komentar
Saya ( Habib Munzir Almusawa ) adalah seorang anak yg sangat dimanja oleh ayah saya, ayah saya selalu memanjakan saya lebih dari anaknya yg lain, namun dimasa baligh, justru saya yg putus sekolah, semua kakak saya wisuda, ayah bunda saya bangga pada mereka, dan kecewa pada saya, karena saya malas sekolah, saya lebih senang hadir majelis maulid Almarhum Al Arif billah Alhabib Umar bin Hud Alalttas, dan Majelis taklim kamis sore di empang bogor, masa itu yg mengajar adalah Al Marhum Al Allamah Alhabib Husein bin Abdullah bin Muhsin Alattas dg kajian Fathul Baari.
Open Cbox

Followers

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. lebih dekat dengan Islam - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger